Oktober
selalu identik dengan halloween, dan tidak ada cara yang lebih seru untuk
merasakan atmosfer halloween selain dengan menonton film horor yang
mendebarkan. Dan Tahun 2024 menjadi tahun yang menarik karena genre horor
kembali membuktikan masih menjadi favorit di layar lebar, khususnya penikmat
horor di Indonesia. Dengan berbagai genre dan pendekatan yang segar yang
menghadirkan ketegangan dan kengerian dalam banyak bentuk, mulai dari horor suparnatural
hingga horor psikologis, film-film horor yang tayang tahun ini siap menantang
batas ketakutan dan imajinasi penonton.
The Substance (2024)
The Substance adalah film horor sci-fi garapan
sutradara Coralie
Fargeat, yang mungkin lebih dikenal lewat filmnya yang cukup
brutal, Revenge
(2017). Kalau kamu suka film dengan visual yang intens, cerita yang
menegangkan, dan sentuhan body-horror, film ini bisa jadi pilihan menarik buat
kamu.
The
Substance mengisahkan Elisabeth Sparkle (Demi Moore), seorang aktris dan host
program aerobik yang kariernya meredup di usia 50 tahun. Setelah dipecat dan
mengalami kecelakaan mobil, ia menemukan serum The Substance yang menjanjikan
awet muda. Serum itu memaksanya memindahkan kesadaran ke tubuh baru setiap
tujuh hari dan membutuhkan stablizer fluid. Elisabeth menjadi Sue (Margaret
Qualley), host baru yang sukses dan hidup mewah. Namun, komplikasi dari serum
menyebabkan ancaman serius terhadap Elisabeth, bahkan dalam tubuh Sue.
Longlegs (2024)
Longlegs sebuah film horor-thriller yang rilis pada
tahun 2024, menyuguhkan atmosfer mencekam yang menggabungkan unsur supernatural
dengan investigasi kriminal. Film ini disutradarai oleh Osgood
Perkins, yang sebelumnya dikenal lewat karyanya dalam genre
horor seperti The Blackcoat's Daughter dan Gretel & Hansel.
Dikenal dengan pendekatan slow-burn-nya namun penuh ketegangan dan memikat,
Perkins kembali menciptakan pengalaman yang intens dan misterius melalui
Longlegs.
Film ini mengikuti kisah seorang agen
FBI bernama Lee
Harker (diperankan oleh Maika Monroe), yang ditugaskan untuk
menyelidiki serangkaian pembunuhan brutal. Di balik kasus ini, tersimpan
misteri yang lebih besar, karena pembunuh yang dikenal sebagai Longlegs
(Nicolas Cage) tampaknya memiliki hubungan dengan sesuatu yang supranatural.
Seiring penyelidikan berlanjut, Lee menemukan bahwa kasus ini tidak hanya
menyangkut pembunuhan biasa, melainkan juga menyentuh ranah ritual mistis dan
entitas gelap yang bersembunyi di balik kegelapan.
Exhuma (2024)
Exhuma, yang
disutradarai oleh Jang Jae-hyun, adalah film horor Korea yang menegangkan,
menggabungkan tema supranatural dengan akar budaya yang dalam. Ceritanya
berkisah tentang seorang dukun bernama Hwa-rim dan tim ahli paranormalnya, yang
diberi tugas untuk menghapus kutukan yang memengaruhi garis keturunan keluarga
kaya. Misi mereka untuk menggali makam leluhur tidak hanya membangkitkan tubuh,
tetapi juga kekuatan jahat yang membawa konsekuensi mengerikan.
Film ini mendapat pujian karena pengembangan karakter
yang kuat dan ketegangan atmosferiknya, meskipun dimulai dengan agak lambat.
Penampilan Choi Min-sik dan Kim Go-eun sangat menonjol, dengan karakter mereka
yang memberikan bobot emosional dan kedalaman pada cerita yang menakutkan. Alur
ceritanya secara bertahap membangun ketegangan hingga klimaks yang memuaskan,
menjadikannya salah satu yang terbaik dalam genre horor supranatural.
Speak No Evil (2024)
Speak No Evil adalah film horor-thriller yang disutradarai oleh James
Watkins, yang merupakan remake berbahasa Inggris dari film Denmark dari tahun
2022. Plotnya berkisar pada sepasang suami istri Amerika, Ben (Scoot McNairy)
dan Louise (Mackenzie Davis), yang, bersama putri mereka Agnes, diundang untuk
menginap di pedesaan oleh pasangan Inggris yang tampaknya menawan, Paddy (James
McAvoy) dan Ciara (Aisling Franciosi). Namun, keramahan tuan rumah segera
berubah menjadi sesuatu yang lebih menyeramkan saat keluarga ini mendapati diri
mereka terjebak dalam jaringan penyiksaan psikologis yang semakin meningkat.
Penampilan James McAvoy menjadi sorotan, menggambarkan karakter yang
karismatik namun menakutkan yang memanipulasi dan bermain-main dengan tamunya,
menciptakan ketegangan yang terasa sepanjang film.
Kritikus mencatat bahwa film ini memiliki pacing yang efektif dan
keterampilan sutradara dalam membangun ketegangan, sering kali membiarkan apa
yang tidak terlihat oleh penonton untuk membangkitkan rasa takut yang lebih
besar.
Meskipun remake ini memiliki inti cerita yang sama dengan yang asli, film
ini berbeda secara signifikan di bagian akhir, menawarkan kesimpulan yang
berbeda yang memperkaya tekstur narasi film. Meskipun mungkin kehilangan
beberapa daya tarik unik dari film asli, banyak kritikus menganggapnya sebagai
tawaran yang kuat dalam genre horor, ditandai dengan momen-momen tegang dan
tema-tema yang tidak nyaman.
Secara
keseluruhan, Speak No Evil diterima dengan positif, dengan beberapa
menganggapnya sebagai salah satu kejutan horor tahun ini, mendapatkan skor
sekitar 7,5 hingga 8 dari 10 dari berbagai kritikus. Jika Anda penggemar
thriller psikologis, film ini pasti layak untuk ditonton.




